Album Pertama Iwan Fals 'Perjalanan' Jadi Koleksi Berharga Jose Choa Linge

Jakarta - Di antara puluhan ribu koleksi kaset dari Jose Choa Linge, ada sebuah kaset album Iwan Fals di awal ia berkiprah dalam dunia musik. "Ini salah satu yang enggak banyak orang punya," katanya kepada detikHOT di kediamannya Pondok Kelapa, Jakarta Timur kemarin.

Album tersebut berjudul 'Perjalanan' yang diproduksi pada 1979 silam. Sebelum album tersebut diluncurkan ada dua album lainnya yakni 'Canda dalam Nada' dan 'Canda dalam Ronda'.

Kaset ini, kata Jose, dibelinya seharga Rp 5 ribu pada 2004 lalu di dekat Stasiun Tugu, Yogyakarta. Mungkin jika dijual tahun ini harganya bisa naik ratusan ribu.

Namun, humas Komunitas Pecinta Musik Indonesia (KPMI) ini mengatakan ia tidak akan menjual kaset Iwan Fals ini. Termasuk kaset-kaset lama yang dimilikinya.

"Ada yang sudah pernah menawar kaset jadul saya Rp 2,5 juta tapi enggak mau dilepas. Yang Iwan Fals kalau ada yang nawar saya juga enggak mau," ujarnya.

Menurutnya, koleksi kaset-kaset ini laiknya pasangan hidup atau istri baginya. Jika sudah menjadi pasangan maka tak boleh dijualbelikan, ditukar, maupun dibagi kepada orang lain.

"Kalau kayak gitu, artinya saya jual istri saya kepada orang lain dong," imbuhnya. Jose juga memiliki koleksi kaset tua dan jarang ada yang dipunya.

Seperti album Tan Tjeng Bok yang tadinya diproduksi lewat piringan hitam sekitar tahun 1920 atau 1930an. Baru di 1970an versi kasetnya dijual.



Serta kaset-kaset jadul lainnya seperti Dara Puspita, The Singers, Bing Slamet, Eka Sapta, band Leading Star yang ada sekitar tahun 1950-1960an. "Kaset Orkes Gumarang juga jarang ada, saya punya versi kaset dan piringan hitamnya."

Lalu apa yang menjadikan sebuah kaset bisa dikatakan langka dan tak langka? Jose mencontohkan seorang pecipta lagu sekaligus penyanyi bernama Ismail Marzuki. Namanya sungguh terkenal seantero negeri dan di dunia industri musik Indonesia.

Namun kaset Ismail Marzuki tidak termasuk langka dibandingkan penyanyi yang produksi di masanya dan jarang ada yang punya.




"Kaset Ismail Marzuki keluar tiap tahunnya, banyak yang beli, banyak yang suka dan punya. Itu enggak jadi barang langka. Tapi gimana dengan penyanyi yang produksi kasetnya terbatas, atau saat itu laku dan sekarang enggak banyak yang punya," jelasnya.

Itulah yang disebutkan dengan kaset langka, lantaran tak banyak orang yang punya. "Karya Guruh Gipsy juga langka, karena saat itu terbatas yang punya. Harga jual dulunya saja sudah mahal, apalagi sekarang."

(tia/utw)