Hadijah, 23 tahun, salah satunya. Dia menganggap potensi bisnis crochet sangat bagus. Terlebih, produk rajutan di Indonesia kini makin marak dan bervariasi.
"Untuk keuntungannya sendiri beda-beda. Mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per bulan," kata Hadijah kepada DetikHot, Selasa (3/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika ingin lebih menarik, boleh ditambahkan aksesoris pelengkap. Estimasi biaya antara Rp 50 ribu - Rp 100 ribu untuk produk sederhana.
Cara pemasaran pun cukup simpel, yakni memanfaatkan media sosial Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan blog pribadi. Kisaran harga mulai dari Rp 5000 hingga ratusan ribu Rupiah.
"Sekarang kan orang pakai Facebook, Twitter, Instagram, jadi lumayan efektif buat jualan," ujarnya.
Senada dengan Hadijah, Dewi Yulianti juga menjual produk crochet lewat workshop dan media internet. Bahkan, sudah menciptakan merek sendiri, yakni CroniQIndonesia.
"CroniQIndonesia itu nama brand untuk produk crochet yang saya jual. Asal katanya dari CroniQ atau Crochet UniQue," kata Dewi.

Wanita 26 tahun ini melihat perkembangan crochet di Indonesia sudah semakin baik. Prospek bisnis jangka panjangnya pun menjanjikan. Apalagi jika mampu menembus pasar luar negeri yang dianggap lebih menghargai produk buatan tangan.
"Pembuatannya yang handmade dan memakan waktu membuat hasil rajutan dan crochet bernilai jual tinggi," ujarnya.
(fip/utw)