Pria yang akrab disapa Tju ini mengatakan dirinya terkenal menjadi seseorang yang keras soal originalitas.
"Saya terkenal tukang bikin poster yang enggak pernah ngejiplak. Karena ide itu mahal," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka ingin mengulang kesuksesan juga di Indonesia. "Padahal kan enggak sama dong, tapi itu terjadi di sini, saya pun pernah ditawarkan."
Namun, Tju menolaknya. Justru ia menawarkan kenalan desainer lainnya yang bisa melakukan hal tersebut.
"Saya terkenal memang enggak mau jiplak. Saya bilang mending bapak kasih orang lain aja deh. Kan desainer muda itu bisa nyetir tapi belum tentu di track yang sama," ujarnya.
Para produser dan sutradara pun sudah mengetahui kualitas poster film buatannya. Tju mengatakan dirinya dibayar kisaran antara Rp 40 juta sampai Rp 120 juta.
Harga itu dinilainya setara dengan hasil kerjanya. Serta yang paling utama adalah originalitas dari karya itu sendiri.

Sedangkan para desainer muda tersebut, kata dia, dihargai sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 6 juta. "Tapi tentu saja pengalamannya berbeda. Saya mencari nama saya sendiri ke para PH dan aktor-aktor."
Meski demikian, menurut Tju bisnis poster film digital akan tetap berlangsung lama, asalkan si pembuat poster filmnya dapat menjaga namanya sendiri di dunia film.
(tia/utw)