Itulah yang dialami oleh Monica Hapsari. “Aku sudah insomnia sejak 2009 lalu, dan memang susah tidur karena pikiran,” katanya kepada detikHOT di Ruang Rupa Gallery Jalan Tebet Timur Dalam, Jumat (25/10/2013).
Baginya pikiran-pikiran itu laiknya sedang berbicara kepadanya. Tak bisa diam, berhenti, maupun terurai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantaran kondisi yang dialaminya ini, Monica pun terinpirasi untuk membuat sebuah karya. Karya-karya yang selama ini dibuatnya menggunakan benang berwarna-warni.
“Aku selalu pakai benang, ada ilustrasi yang aku persepsikan sebagai pikiran ruwet,” katanya. Namun untuk pameran kali ini, ia tak hanya memakai benang, tapi juga resin yang dibuat seperti kaca.
Sedangkan warna-warna yang diaplikasikannya adalah biru, merah, dan kuning. Ia menjelaskan jika selalu menggunakan ketiga warna tersebut.
Di pameran ‘Begadang, Neng?’ Monica membuat totebag dengan hiasan resin di bagian depannya dan benang-benang yang sengaja dibuat kusut olehnya.
Ada tiga totebag. Pertama terdapat tulisan, ‘Oh, pikiran tolong jangan berisik.’ Kedua yakni, ‘Jangan ruwet di kepala,’ dan terakhir bertuliskan, ‘Aku hendak tidur.’
Sebenarnya, kata dia, itu merupakan satu kalimat kesatuan dan satu judul. Monica hanya membuat produk totebag saja. “Yang unik memang resin dan benang di totebag, kalau kaos aku enggak kepingin buat.”

Monica yang juga mengajar di La Salle College Indonesia mengatakan alasannya memakai benang. “Benang itu sebenarnya meditatif saja buat aku, untuk menenangkan dan rentang benang filosofinya bisa ke mana-mana. Kedalamannya juga bisa dijangkau dan aku senang,” ujarnya.
Lanjutnya, ia juga mengatakan jika di seni rupa itu masih menggunakan ego, teks, dan sebagainya. Dari jurusannya yang tekstil ia sempat pindah jurusan ke seni murni. Mengapa?
Menurutnya desain itu harus bisa fungsional, berkonsep namun juga memiliki rasa seni. “Benang adalah perwakilan benda yang aku sukai dari tekstil.”
Ia merupakan lulusan dari Kriya Tekstil di Institut Teknologi Bandung. Kini berprofesi sebagai ilustrator, pengarah gaya, dan penulis lepas di berbagai majalah mode nasional dan internasional.
Ke depannya, sembari mencari beasiswa dalam bidang seni, Monica juga akan melakukan pameran dengan seniman-seniman dunia di Singapura.
(utw/utw)