Ternyata, pemilihan letak ini sengaja dilakukan agar semua sudut rumah mendapat cahaya serta sirkulasi dari berbagai arah. Bukan lantaran percaya fengshui atau mitos apapun.
"Aku sih enggak pakai aturan fengshui begitu ya. Aku sama orangtua dari dulu kalau cari rumah pasti diusahakan yang letaknya di-hook (paling ujung dan memiliki kelebihan sisa tanah) selain lebih luas, cahaya sama udaranya masuk dari mana-mana. Jadi, sehat," kata Dian saat ditemui di rumahnya, Selasa (29/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keuntungan letak tersebut tak disia-siakan oleh arsitek perancang rumah yang tak lain adalah ayah Dian sendiri, yakni Djamaloedin Sindon. Dia membuat desain rumah dengan banyak jendela serta area terbuka yang luas.
"Aku sendiri kalau bangun tidur langsung buka pintu dan jendela biar udara alami masuk, cahaya matahari pagi juga bagus, jadi terasa lebih segar. Kami sekeluarga memang lebih suka udara alam makanya ayah buat dimana-mana ada jendela," ujarnya.
Dari segi keamanan pun, cukup terjamin. Selain kawasan Kemang memang dikenal selalu ramai, berada di gang buntu membuat rumah menjadi lebih nyaman dan teduh.
"Iya, karena jarang orang lewat. Keamanan juga bagus karena kan maling mau lari kemana lagi coba kalau jalan buntu?" kata Dian.
(utw/utw)