Idealnya Kota di Dalam Taman, Bukan Taman Dalam Kota

Mendesain Ruang Hijau Kota Yang Ideal (4)

Idealnya Kota di Dalam Taman, Bukan Taman Dalam Kota

- detikHot
Kamis, 24 Okt 2013 16:00 WIB
Seorang anak mengisi kegiatan di taman dengan membaca (Astrid Septriana/detikHOT)
Jakarta - Di Jakarta ada beberapa taman yang terbilang sudah cukup ideal. Nirwono Joga menyebutkan 15 taman yang termasuk ideal, yang ada di Jakarta. Yakni, Taman Suropati, Taman Situlembang, Taman Menteng, Taman Ayodya, Taman Cattleya, Taman Monas, Lapangan Banteng.

Termasuk Taman Christina Marta Tiahahu, Taman Langsat, Taman KSI Sepeda, Taman Leuser, Taman Puring, Taman Tumbuh Kembang, Taman Hutan Kridaloka Senayan, Taman Tebet, yang juga layak kunjung. "Paling tidak 15 itu yang kita dorong untuk dihidupkan," ujar Nirwono .

Taman di Jakarta memang hanya mendapat porsi kecil dan bak pemanis semata. Sementara negara tetangga seperti Singapura, sudah mengklaim kotanya sebagai City in the Garden, artinya kota di dalam taman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kota di dalam taman, seperti Singapura itu kota yang dijadikan pengisi taman. Bayangkan kita masuk ke sebuah taman, yang didalamnya ada kota," kata Nirwono Joga.



Pola seperti ini juga diikuti oleh Melbourne, Stockholm, Amsterdam dan beberapa wilayah di Amerika Serikat. Konsep mereka sudah sampai pada bagaimana sebuah kota pembuangan karbonnya nol.

"Dampak penghijauannya sangat bisa hingga sejauh itu, tinggal kita sebagai warga mau berkomitmen tidak."

Upaya membudayakan taman, dilakukan oleh Green Map Indonesia juga beberapa komunitas lokal dengan membangun kegiatan dan aktifitas di taman. "Ini yang belum pernah dilakukan oleh pihak pemerintah," jelasnya.

Ada beragam aktifitas yang bisa kita lakukan di taman, misalnya menulis, membuat syair, melukis, bernyanyi, bermain alat musik, meneropong dan lainnya.

"Ada banyak inspirasi di taman, itulah mengapa sastrawan dan budayawan jaman dulu itu mendapat ide-ide besar di taman," kata Nirwono.

***

Salah satu organisasi yang aktif membuat kegiatan di taman untuk mengembangkan budaya bertaman adalah organisasi 1001buku.

Organisasi 1001buku muncul sebagai respon dari keprihatinan atas kurangnya akses bahan bacaan untuk anak-anak Indonesia.

Organisasi nirlaba yang berdiri sejak 2002 ini fokus pada pembangunan jaringan relawan dan pengelolaan taman bacaan anak. Berbagai aktifitasnya diarahkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

Misalnya? "Siapapun yang membuka taman baca, sekecil apapun, asalkan dia swadaya dan dibuka untuk umum, maka kita akan dukung," ujar Rizal Hariadi, Koordinator Operasional Internal 1001buku kepada detikHOT.




Dukungan 1001 buku adalah berupa memberikan sumbangan buku,
menyelenggarakan workshop, pelatihan kegiatan daan lomba.
"Relawan 1001buku sudah mencapai angka lima ribu relawan," kata Rizal, yang membuka stand dalam Festival Taman Cattleya.

Rizal sendiri bergabung dengan 1001buku sejak tahun 2006. Ada pengalaman unik ketika masih menyelesaikan studinya di Amerika Serikat.

"Saat disana baru tahu, bahwa setiap bantuan yang masuk ke Indonesia itu di korup. Jadinya saya berpikir untuk mulai menjalani sendiri dan menjadi relawan di Indonesia," kata Rizal.

Kemudian ia menemukan 1001buku dan merasa organisasi ini bisa dikembangkan. Sekarang taman baca dari 1001buku sudah mencapai sekitar 300 taman baca yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bahkan ada satu yang terdapat di wilayah Sabah, Malaysia.
"Disana ada TKI-TKI yang enggak sekolah, anak-anaknya juga enggak disekolahin. Akhirnya ada guru-guru yang diterbangkan disana dan ternyata mereka butuh taman baca, akhirnya kita dukung," kata Rizal.

Buku-buku yang disalurkan oleh 1001buku ke berbagai taman baca, bisa datang dari sumbangan perorangan, perusahan juga beberapa kegiatan sosial dari negara lain.

"Ada kegiatan di Amerika Serikat untuk mengumpulkan buku dan disumbangkan kesini. Ketika mau menyumbangkan ke Indonesia, mereka mengontak kita untuk saran perpustakaan mana yang butuh. Kita punya database lengkap perpustakaan itu karakternya apa, misinya apa dan butuhnya apa."

(utw/utw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads