.webp)
Hijab Hunt 2013 memang bukan kontes kecantikan yang pesertanya ribet oleh kecantikan paripurna semata. Kehadiran puluhan gadis cantik berkerudung yang di kantor kami adalah untuk mengikui sesi wawancara untuk ajang kongsi antara detikForum dan Indosat.
Uniknya kontes yang berlangsung Juli-Agustus 2013 ini sebenarnya lebih dari sekadar kontes mencari wanita cantik yang berkerudung semata. Hingga pukul 14.37 saja sudah hadir 41 orang peserta beserta pendamping mereka. Apa yang dicari oleh gadis-gadis cantik berkerudung ini ? Inilah kisah mereka kepada detikHot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indri Halida Rachma, 21 tahun kelihatan tenang saat menunggu gilirannya untuk wawancara dengan dewan juri Hijab Hunt 2013. Wajahnya bening, bebas dari polesan make-up. Tapi itu tak mengurangi kecantikan alami dari hidung mancungnya, matanya yang berbinar dan senyum lepasnya.
“Aku tuh sebenarnya pemalu lagi, ini juga nerves banget. Tapi ingin coba saja ikut pemilihan ini. Hadiahnya lumayanlah buat mahasiswa seperti aku, belum lagi pengalamannya,” kata mahasiswi semester tujuh Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti ini.
Maka perjalanan berbumbu kemacetan selama empat jam dari Cikarang ke kantor Detikpun dijalani Indri didampingi pacarnya. “Aku ingin membuktikan berhijab itu juga bisa tampil menarik, enggak monoton. Kewajiban mengenakan hijab sendiri kan tujuannya sudah positif,” kata Indri yang menata sendiri jilbab gayanya ini.
Namun Indri yang pertama kali berhijab karena saran sang pacar ini punya misi sendiri. “Ingin jadi inspirasi buat orang lain. Seperti misalnya ada teman yang pakai hijab tapi masih terlalu kelihatan bentuk tubuhnya. Atau berhijab, tapi foto di social media malah terbuka, kan sayang,” kata Indri.
Jadi inspirasi wanita berhijab juga mimpi yang ingin diraih Winarsih. Satu dari puluhan
Mimpi Peserta Hijab Hunt : Menginspirasi Wanita Berhijab wanita lain yang lolos 100 besar ajang pencarian ikon hijabers Hijab Hunt 2013 seperti Indri. Jauh-jauh datang dari Bogor, wanita berusia 19 tahun ini optimis untuk menang. "Siapa yang nggak mau menang kan? Insya Allah, tetap optimis," kata Winarsih.
Motivasi Wina, begitu ia akrab disapa, juga terbilang mulia. Dia ingin menginspirasi banyak wanita muslimah untuk memakai hijab. Menurut mahasiswi Institut Pertanian Bogor itu imej hijab sekarang sudah berbeda dari zaman dulu.
"Dulu kan banyak orang menganggap pakai jilbab kuno. Sekarang sudah nggak lagi. Pakai jilbab juga nyaman kok," ujarnya.
Di mata gadis asli Sumedang, Jawa Barat ini, ajang pencarian ikon hijabers bukan semata-mata mencari eksistensi semata, melainkan wadah bagi wanita berhijab mengembangkan minat dan bakat.
"Ajang seperti ini punya peluang yang besar banget untuk mempengaruhi wanita muslimah buat mulai pakai hijab," kata Wina.
Hal senada diungkapkan Rizka Firania. Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti ini merasa senang dan bersyukur terpilih sebagai nominator Hijab Hunt 2013. Meski bukan kali pertama mengikuti kompetisi sejenis, Icha, demikian ia akrab disapa, tetap merasa antusias dan bangga bersaing dengan wanita - wanita berhijab lain.
"Alhamdulillah senang, nggak nyangka. Lihat yang lain mereka cantik-cantik. Nggak terlalu berharap menang, tapi tetap optimis," ujar Icha. Hampir sama dengan Wina, Icha pun ingin memberikan inspirasi bahwa wanita yang memakai hijab bisa tampil modis dan modern, tapi tetap berdasarkan syariat Islam.
"Banyak yang memandang sebelah mata wanita berhijab. Aku ingin tunjukkan bahwa pakai hijab bisa keren kok," katanya.
Ajang pencarian ikon hijabers baru dianggap sebagai suatu hal positif yang mampu memberikan kesempatan bagi wanita-wanita berhijab masuk ke dalam dunia entertainment. "Ajang ini bagus banget, apalagi buat kita yang pengen aktif di dunia entertainment. Jadi, kesempatan," ujar Icha.
(utw/utw)
