'Malin Kundang' Mengisi Agenda Seni-Budaya Akhir Pekan Ini

'Malin Kundang' Mengisi Agenda Seni-Budaya Akhir Pekan Ini

- detikHot
Jumat, 18 Mar 2011 17:38 WIB
Jakarta - Cerita legenda seorang anak durhaka bernama Malinkundang sudah melekat di telinga kita. Namun, bagaimana kalau cerita rakyat itu dikemas secara berbeda, dan dimainkan oleh anak-anak SD?

Kisah berjudul 'Legenda Malin Kundang versi Gempa' akan dipentaskan oleh Teater Sanggar Permata berkolaborasi dengan SDN Guntur 01 Pagi Jakarta Selatan di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu, (20/3/2011) pukul 16.00 WIB.

Legenda dari Minangkabau itu diceritakan sewaktu ular naga masih bersarang di Gunung Padang. Namun kisah tersebut sudah disesuaikan dengan keadaan saat ini. 'Legenda Malin Kundang versi Gempa' bercerita tentang seorang anakΒ  bernama Malin Kundang yang setelah dewasa tinggal di Pulau Jawa. Ia tidakmengakui ibunya yang jelata, yang tinggal di sebuah perkampungan kecil di Pantai Padang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya Malin Kundang, Sie Jin Kwie juga masih mengisi agenda-seni budaya akhir pekan ini di Graha Bakti Budaya,Taman Ismail Marzuki. Selain itu Bulan Film Nasional masih menghadirkan film-film Indonesia dari zaman dulu hingga masa kini di Kineforum.

Sementara itu, pameran Serial Ukiyo-e digelar di Galeri Mini The Japan Foundation Jakarta, Gedung Summitmas I lt. 2, Jalan Jenderal Sudirman kav.61-62, Jakarta Selatan. Ukiyo-e adalah sebuah aliran seni cetak dari cukil kayu, yang berkembang di awal periode Edo (1600-1868) dan menjadi popular terutama di kalangan kelas menengah.

Subjek utama ukiyo-e cenderung terfokus pada kawasan prostitusi hingga teater-teater kabuki yang berawal dari hanya sehelai kertas, hingga berbentuk album dan ilustrasi buku. Ukiyo-e berkembang di seantero Jepang, dan mendapatkan bentuk yang kemudian menjadi ciri khas mereka melalui dalam karya-karya yang dihasilkan di Edo (sekarang Tokyo) sejak 1680 hingga 1850-an. Pameran ini berlangsung hingga 25 Maret 2011.

Bagi penikmat musik, Anda bisa menyaksikan sebuah dokumenter unik tentang pertemuan musik hiphop dan musik tradional di Yogyakarta. Film berjudul 'Hip Hop Diningrat' persembangan Jogja Hip Hop Foundation ini diputar di Teater Salihara, Jumat (18/3/2011) malam pukul 19.00 WIB.

(ebi/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads