Pentas dibagi ke dalam dua babak yakni klasik balet dan tarian orisinal seperti tradisional, kontemporer, jazz, dan hip hop. Tema yang diangkat memiliki unsur Indonesia dengan baik banyak ragam budaya.
"Di tahun ketiga ini kami menampilkan pertunjukan yang berbeda dari sebelumnya. Tidak ada peran utama tapi semua penari punya peran utama masing-masing di pertunjukannya," ujar IDCO Artistic Director Claresta Alim saat jumpa pers di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lewat 'Its... Showtime!', IDCO Ballet Mistress Jonatha Pranadjadja menambahkan pihak IDCO ingin menampilkan kreativitas dari para penari muda. "IDCO diisi oleh penari-penari yang kami kategorikan ada tiga yaitu trainee, apperentice, dan penari profesional dari usia 18 tahun ke atas. Kami mengajak anak-anak muda ayo kalau mau berbuat sesuatu tunjukkan dengan kreasimu," tuturnya.
Pertunjukan 'Its... Showtime!' menghadirkan koreografi Giselle (Pas De Deux), Harlequinade (Pas De Deux), Swan Lake (The Four Little Swan), Nutracker (Arabian), dan Lebih Corsaire (Pas Sebagai Tepis, Odalisque).
Nantinya di babak kedua, ada pertunjukan tari tradisional dari Padang yang bernama Indang yang mengkolaborasikan antara balet klasik dan tradisional. Selain itu, masih ada koreografi kontemporer, jazz, dan hip hop lainnya.
Pentas berlangsung pada 29 dan 30 September 2018 di Gedung Kesenian Jakarta, kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.