Mereka adalah Alex Tedja, Deddy Kusuma, Melani Setiawan, Rudy Akili, Tom Tandio, dan Wiyu Wahyono yang mewakili dua generasi seni kolektor di Indonesia. Pendiri dan Presiden Art Stage Jakarta, Lorenzo Rudolf, mengatakan pameran karya terbaik kolektor ini menggarisbawahi pentingnya peran kolektor di Indonesia.
"Perkembangan kolektor seni dikembangkan secara sinonim dengan pertumbuhan seni modern Indonesia. Di antara kolektor seni generasi awal yang terpenting adalah Presiden RI pertama, Sukarno dengan koleksi lebih dari 2000 buah karya seni. Termasuk lukisan dan patung yang dikumpulkannya dari seniman Indonesia dan internasional," kata Lorenzo, dalam keterangannya, Senin (25/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Dok.Melani Setiawan |
Di ajang Art Stage Jakarta, pameran 14 karya seni kolektor tersebar di area sebesar 600 meter persegi. Mulai dari karya seni lukis, patung, instalasi, fotografi serta karya yang menggabungkan teknologi digital dan elemen bio-elektronik.
"Art Stage Jakarta merasa terhormat bekerja sama dengan enam kolektor top Indonesia untuk menyajikan Pameran berjudul 'Expose'. Pameran ini merupakan penghormatan kepada semangat mengumpulkan seni yang berlanjutnya sampai generasi baru kolektor," pungkas Lorenzo.
'Expose' akan menampilkan 14 karya seni dari seniman ternama Indonesia, Tiongkok, Inggris, Jepang, dan Filipina. Di antaranya adalah karya seniman dari Aditya Novali, Anusapati, Arin Dwihartanto Sunaryo, Handiwirman Saputra, I Nyoman Masriadi, Melati Suryodarmo, S.Teddy, Wimo Ambala Bayang, Wisnu Ari, Yunizar, Zhang Xiaogang (Tiongkok), Howard Boland dan Laura Cinti of C-LAB (Inggris), Ryoji Ikeda (Jepang), dan Ronald Ventura (Filipina).
Art Stage Jakarta berlangsung pada 5-7 Agustus di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan.
(tia/tia)