Digelar ke-10 kalinya, biennial bertemakan praktek-praktek artistik dan kuratorial. Tak hanya seni rupa, tapi festival juga meliputi visual, tari, performance art, film, dan kepenulisan.
Sejumlah simposium dan lokakarya di Taipei juga diselenggarakan khusus untuk Taipei Biennial 2016. Beberapa daftar seniman di antaranya adalah Dareen Abbas, Saâdane Afif, John Akomfrah, Francis Alÿs, Anarchive, Sven Augustijnen & Hannah Ryggen, Teng-Yuan Chang, Chieh-Jen Chen, Eric Chen & Rain Wu, Fei-Hao Chen, I-Hsuen Chen, Tsun-Shing Cheng, Kai-Chun Chiang, Tiffany Chung, Tacita Dean, Manon de Boer, Ângela Ferreira, Peter Friedl, Valeska Gert, Kyungah Ham, James T. Hong, Chia-Wei Hsu, Li-Hui Huang, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eksibisi kali ini mencoba untuk merangkul peran katalis dari museum yang berada di antara sistem pengetahuan. Selain itu, pameran juga menawarkan ruang perdebatan untuk pementasan publik.
"Bagaimana museum menciptakan berbagai transmisi warisan seni dalam konteks diperbesar dari sejarah modernitas, ide-ide dan gerak tubuh, dan terus berkembang sampai sekarang," tulis siaran pers Taipei Biennial 2016.
(tia/tia)