Ternyata sejak kecil, Tahilalats mengaku belum bisa menggambar dengan gaya manga. "Nggak tahu kenapa. Dan gaya yang sekarang ini sebenarnya terinspirasi dari berbagai komik-komik strip luar yang saya sukai sih," ujarnya kepada detikHOT belum lama ini.
Gaya seperti itu, diakuinya banyak dipakai di webcomic Barat. "Menurut saya, gaya seperti itu asyik aja sih untuk ukuran komikstrip yang ceritanya surreal. Simpel tapi orang tetep nangkep idenya," lanjutnya lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak awal 2014, Tahilalats sudah mempublikasikan gambar empat panelnya ke akun Instagram. Baru setahun berikutnya di 2015, dia mulai meng-upload-nya dengan serius.
"Respons dari pembaca juga antusias sih menunggu cerita-cerita selanjutnya. Tapi ya katanya menghibur juga sih buat beberapa orang yang nangkep ide ceritanya," lanjut pria yang kini berdomisili di Jakarta.
![]() |
Lambat laun komiknya pun disukai masyarakat khususnya pecinta komik hingga dilirik oleh LINE Webtoon Indonesia. Namanya menjadi komikus lokal ketiga setelah Faza Meonk dan Sweta Kartika yang akhirnya masuk dalam jajaran Webtoon.
Simak: Komikstrip Buatan Tahilalats Terinspirasi dari Kejadian Unik
Melihat perkembangan komik Instagram yang makin menjamur belakangan ini menciptakan perkembangan yang positif bagi industri komik Tanah Air.
"Sekarang ini komik-komik strip karya lokal sudah mulai banyak di-publish di sosial media dengan judul dan tema yang beragam. Ya setidaknya karya-karya mereka yang ingin serius di dunia perkomikan sudah mulai dilirik oleh banyak pembaca atau pengguna sosial media," tutur pria yang memiliki nama asli Nurfadli Mursyid ini.
Jangan lupa ikuti kuis detikHOT 'Shaolin Warriors' dan raih 14 tiket gratis. Yuk, tinggal dua hari lagi!
(tia/mmu)