Glenn mengaku bangga lahir, tumbuh, berkembang dan digembleng di dunia musik era 90-an yang disebutnya sebagai era dinamis, jujur dan penuh warna. Sebagai bagian kejujuran itu adalah ajakannya untuk menolak pembajakan karya seni.
"Saya bangga sebagai bagian dari era 90-an yang dinamis, jujur dan penuh warna. Saya harus katakan bagian dari kejujuran itu adalah semangat melawan pembajakan," ujar Glenn di hadapan ribuan penggemarnya saat di Ballroom The Sunan Hotel, Sabtu (26/9/2015) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampil dengan 15 lagu andalannya, Glenn mampu mengajak penggemarnya mengalir bersama dalam suasana hangat dengan lagu-lagunya. Solo merupakan kota kesembilan yang disinggahi Glenn Fredly dalam konser panjang tersebut.
Sedangkan gong pementasan akan digelar di Jakarta pada 17 Oktober mendatang βdengan tajuk 'Menanti Arah'. Tidak cuma di atas panggung Glenn mengampanyekan semangat antipembajakan, sebelumnya dia juga mengadakan Coaching Clinic di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef.
Pada kesempatan itu dia βmenegaskan dibutuhkan semangat bersama untuk memerangi pembajakan sebagai sentuhan dan dukungan nyata bagi perkembangan dunia musik Indonesia.
β"Berdasarkan riset, tingkat pembajakan karya seni di Indonesia mencapai 95 persen. Itu sangat parah. Karenanya kita harus berkomunikasi dengan anak-anak muda agar memberikan support terhadap karya-karya anak negeri dengan mengunduh karya lagu dari website resmi,β tegas Glenn.
(mbr/fk)











































