Menjelang pembukaan festival seni budaya tahunan terbesar di Eropa, Museumsuferfest di tepi Sungai Main, Frankfurt, Jerman kesibukan para seniman Indonesia yang akan tampil pun semakin tinggi. Mereka menggelar latihan di panggung yang telah disiapkan, hingga hampir pukul 21.00, Kamis (27/8) waktu setempat.
Sebagai negara yang tahun ini ditunjuk sebagai Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 yang digelar Oktober nanti, saat ini Indonesia juga menjadi official theme country di Museumsuferfest. Kesempatan itu pun dimanfaatkan secara maksimal oleh Komite National Indonesia untuk FBF 2015 untuk memperkenalkan Indonesia pada publik Eropa.
Museumsuferfest akan dibuka Jumat (28/8) mulai pukul 17.00 WIB waktu setempat sore ini, dan akan berlangsung hingga Minggu (30/8). Para seniman Indonesia seolah berlomba untuk memberikan penampilan terbaik masing-masing. Hal itu tampak dari kesungguhan dan antusiasme mereka saat latihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Goenawan bahkan tak segan-segan membagi-bagikan selebaran yang berisi jadwal penampilan seniman Indonesia selama Museumsuferfest. Sedangkan Slamet tak henti-hentinya menghidupkan suasana menjadi santai dengan kelakar-kelakarnya.
“O, ini yang namanya DJ Cream…saya juga DJ lho, DJ Arot,” kata Slamet ketika diperkenalkan dengan salah satu penampil. DJ Arot yang ia maksud adalah nama panggilan akrabnya, Djarot.
Penyanyi rap J Flow yang memperkenalkan DJ Cream pun tertawa, kemudian menimpali. “Kalau ini nama panjangnya DJ Cream Perawatan Malam, Pak!”
J Flow dan DJ Cream akan membuat sepanjang Sungai Main bergetar dengan aksi-aksi musikal mereka. Demikian juga dengan para penampil lain, seperti Dira Sugandi dan Mian Tiara siap membuai dengan suara emas mereka.
Sedangkan musisi kontemporer asal Yogyakarta Djaduk Ferianto selain mengusung grup Kua Etnika, juga siap menampilkan grup barunya, Orkes Melayu Banter Banget. Sesuai dengan namanya, grup ini membawakan kembali lagu-lagu dangdut dengan vokalis antara lain Djaduk sendiri.
Saat latihan, Djaduk membawakan lagi ‘Mari Berjoget’. Eksperimen dangdut ala Djaduk tersebut mendapat pujian dari musisi Dwiki Dharmawan. “Dangdutmu apik!” katanya ketika Djaduk turun panggung.
“Pokoknya besok Frankfurt pasti bergoyang,” sergah Djaduk.
Dengan panggung yang megah, tata suara mantap dan dilengkapi layar LED, sesi latihan sore itu langsung membetot perhatian warga kota yang tengah beraktivitas di tepi sungai. Orang-orang yang sedang melintas sepulang kerja, jogging atau bersepeda berhenti sejenak untuk menonton dan memotret.
(mmu/wes)