Odji Lirungan adalah orang yang melukiskan demikian dalam karya Hanya Ada Satu Kata βLawanβ yang menggunakan teknik drawing, teknik yang sudah dilakoninya sejak 1983. Karya ini berkisah tentang Widji Thukul, martir yang dibunuh rezim Orde Baru, yang dalam lukisan itu diwakili sosok Rahwana. Dia memadukan sosok βrealistisβ Thukul dengan βtokoh khayalβ Rahwana ditambah racikan unsur-unsur visual bergaya geometrik dalam sebuah komposisi.
Sejumlah karya lukis Odji Lirungan dapat dinikmati publik dalam pameran tunggal seni gambar βNeo Spiritualismβ di Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta, 16 Oktober sampai 15 November 2014. Ini merupakan pameran tunggal ke-14-nya sejak pertama berpameran tunggal pada 1980.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran tunggal kali ini berbeda bentuk maupun isi dengan karya-karya sebelumnya. Dari segi bentuk, Odji tak lagi setia hanya pada satu genre dalam satu kanvasnya atau sebidang gambarnya sebagaimana dulu.
Kini dia mengaduk berbagai genre, menjajarnya, hingga jadi kesatuan yang baru. Dia aduk yang pipih, yang datar, yang dua dimensi, yang meruang, yang voluminer, sampai yang bersifat tiga dimensi. Berbagai gaya dalam seni rupa pun dia aduk, dari yang realis, yang geometris, sampai yang optis.
Ada dua Widji Thukul dalam pameran ini. Hanya Ada Satu Kata βLawanβ dan satu lagi berjudul Bara Widji Thukul, yang menempatkan wajah Thukul persis di tengah dan diolah seperti logo produk.
Berita selengkapnya di sini.
(tia/tia)











































