Inilah yang dialami sebuah mumi saat dipamerkan di British Museum, London Inggris, seperti dilaporkan Reuters (9/4/2014). Pamerannya sendiri akan berjudul 'Ancient lives, new discoveries' dan baru akan mulai dibuka pada 22 Mei mendatang.
Lewat pemindaian medis 3D, sesosok mumi diketahui adalah seorang perempuan yang berprofesi sebagai penyanyi terkenal di masanya. Mumi perempuan inilah dalah satu dari delapan yang diteliti untuk memperkirakan bagaimana kira-kira penampilan mereka, bagaimana mereka hidup dan meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemindaian dan sinar X, untuk meneliti mumi sebenarnya sudah digunakan sejak tahun 1960-an. Tentu saja kini teknologi ini kini semakin disempurnakan. "Hingga kami semakin bisa mendapatkan presisi lebih baik tentang kondisi mumi," kata John Taylor, asisten pengurus museum Department of Ancient Egypt and Sudan.
"Biasanya sangat sulit untuk mencari tahu usia saat meninggal pada jenazah lebih dari 20-30 tahun. Tapikini kami bisa memastikannya," kata Taylor kepada Reuters.
Salah satu mumi yang petinya tidak pernah dibuka, diketahui adalah seorang wanita bernama Tamut yang tinggal di Thebes sekitar 900 tahun sebelum Masehi. Inskripsi atau tulisan di peti menyebut dia adalah seorang 'chantress' atau penyanyi untuk Dewa Amun. Besar kemungkinan Tamut mengabdi di Candi Karnak.
"Saya pribadi berpikir Tamut sepertinya adalah bintang pertunjukan di masanya. Karena dia memiliki banyak perhiasan berkilau di dalam peti matinya," kata Taylor.
Mumi Tamut adalah satu dari delapan mumi yang diterbangkan dari Sudan dan Mesir. Semua mumi itu diperkirakan berasal dari tahun 3500 sebelum Masehi hingga 700 setelah Masehi, mulai dari yang masih dengan budaya asli Mesir hingga yang mengalami pengaruh budaya Kekaisaran Roma.
Termasuk didalamnya adalah mumi yang menjalani prosesi pemumian yang lengkap dan kuno. Mulai dari penyedotan otak dari hidung, pengangkata semua organ daalam tubuh hingga beberapa yang hanya dengan cara sederhana ditanam di pasir.
(utw/utw)