Salah satunya ketika ia bersama band Lensois bentukan Bung Karno diajak tur keliling Amerika, Eropa, dan Asia hingga 40 hari. Tentu saja Titiek senang sekaligus sedih. Bukan lantaran jauh dari keluarga, tapi karena tak bisa makan nasi.
"Itu 40 hari tur enggak ketemu nasi sampai nangis-nangis," kata Titiek kepada DetikHOT, Kamis (3/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu 90 persen makannya roti. Namanya makan roti ya enggak nendang. Tapi, ya akhirnya terbiasa juga. Baru pas masuk benua Asia ketemu nasi," ujarnya.
Titiek mengaku sangat beruntung karena dipilih sebagai salah satu penyanyi istana. Tak hanya menyanyi di negeri sendiri, ia sering ikut kunjungan kenegaraan dan menjadi pengisi acara.
Dimatanya, Bung Karno adalah sosok pemimpin yang sangat kebapakan. Setiap diminta menyanyi, seperti permintaan bapak kepada anak. Kesan itulah yang tak bisa tergantikan oleh pemimpin lain.
"Dulu itu aturannya tidak terlalu ketat. Hubungan penyanyi dan band ke Bung Karno kayak bukan ke presiden, tapi kayak bapak sama anak. Persaudaraannya itu terasa sekali," kata Titiek.
Hanya satu yang tak bisa ditolerir, cara berpakaian. Bung Karno mewajibkan penyanyi istana memakai kain kebaya. Baik saat tampil di Istana Negara maupun tur ke luar negeri.
"Ya, kain dan kebaya harus. Dari Jakarta ke Amerika ikut tur juga harus selalu pakai kain," ujarnya.
(utw/utw)