Namun nampaknya Adi menyambut dingin tawaran solusi tersebut. Adi mengatakan, dirinya mau menemui Subur di tempat yang netral. Ditambah, Subur harus meminta maaf di depan media sekaligus orang-orang yang menjadi korbannya selama ini.
"Dia meminta maaf di depan media sama orang-orang yang udah dia dzalimi. Damai itu ada, tapi bersyarat," ungkapnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (11/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Damai bersyarat, saya sebagai orang Islam tentu memaafkan, tentu berdamai, tapi ada syaratnya, jangan ucapan saya selama ini disebut menjadi fitnah. Nggak terima saya," tegasnya.
Adi memang masih bulat dengan keyakinannya bahwa Subur telat menyebarkan kesesatan. Ia pun tak mau pengakuannya selama ini hanya disebut sebagai pepesan kosong.
Adi juga sempat mencibir niatan pihak Subur yang hendak mendatanginya tanpa konfirmasi terlebih dahulu. "Nggak ngomong mau bertamu, nggak nanya dulu dan saya maunya ketemu di tempat netral, jangan di rumah saya atau tempatnya dia," lanjutnya.
"Kalau mau ke rumah saya konfirmasi dulu, enak saja mau bertamu tahu-tahu dateng nggak ngomong-ngomong dulu," protesnya.
(kmb/mmu)