Advent Bangun: Tuhan Saya Dulu Karate dan Film (2)

Hot Profile

Advent Bangun: Tuhan Saya Dulu Karate dan Film (2)

- detikHot
Jumat, 04 Mei 2012 16:18 WIB
Jakarta - Seperti dikisahkan sebelumnya, aktor laga Advent Bangun punya masa lalu yang pahit hingga membuatnya trauma dan menyimpan dendam membara. Tak ingin menjadi pria lemah, ia pun mendaftarkan diri pada perguruan karate.

Semenjak itu, pria kelahiran Kabanjahe, Sumatera Utara, 12 Oktober 1952 itu giat berlatih karate. Ia bahkan menempa diri dan berlatih lebih giat dibandingkan murid-murid seperguruannya yang lain.

"Pagi, siang, sore, malam saya latihan terus. Kalau orang latihan satu jam, saya dua jam. Kalau yang lain latihan dua jam, saya empat jam. Prinsip saya itu dari dulu memang harus selalu nomor satu," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak saat itu, Advent pun berubah jadi pria tangguh dan bergabung menjadi atlet karate nasional. Ia kerap meraih juara satu di berbagai kejuaraan nasional dan internasional selama 12 tahun sejak 1972 hingga 1984.

"Saya itu dulu tanding karate kayak pelampiasan dendam saja. Amarah rasanya terlampiaskan kalau lawan tumbang,” ujarnya. “Saya itu sempat dapat julukan dokter gigi, karena sering mematahkan gigi lawan," sambungnya seraya tertawa.

Prestasi di dunia karate itu pula yang kemudian membukakan jalan Advent ke dunia seni peran. Sejak 1976 hingga 2000, ia telah membintangi lebih dari 60 judul film, di antaranya 'Rajawali Sakti' (1976), 'Dua Pendekar Pembelah Langit' (1977), 'Golok Setan' (1983), 'Carok' (1985), 'Dendam Dua Jagoan' (1986), dan 'Pendekar Bukit
Tengkorak' (1987).

Pada masa itu, nama Advent begitu berjaya sebagai tokoh film laga berkarakter antagonis yang kerap disandingkan dengan aktor protagonis Barry Prima. Namun sayang, sifat jahatnya dalam film itu ikut terbawa hingga ke rumah tangganya.

Nama besar Advent di dunia karate dan film membuat dirinya menjadi sosok yang angkuh dan temperamental serta pecemburu. Hampir setiap hari dirinya terlibat cekcok dan memaki isterinya Lois Riani Amalia Sinulingga. Namun, sang isterinya tetap bertahan dan bahkan selalu mendoakannya.

Singkat cerita, ia pun mengalami sebuah pertobatan saat terpaksa mengantarkan isterinya ke gereja. "Pas di gereja itu saya mendengar kotbah yang bilang, kuduslah kamu sebab Aku kudus. Lalu, berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan," katanya menuturkan.

Ketika itu, Advent pun mengaku menangis sejadi-jadinya. "Itu saya cari tempat dan nangis karena malu. Rasanya seperti tertampar. Saya sudah terlalu banyak dendam, marah, benci sama banyak orang," kisahnya.

Sejak saat itu, ayah lima anak ini pun perlahan mulai berubah menjadi sosok yang baik. Pada 25 Februari 1999 ia pun dibabtis dan bahkan kini telah menjadi seorang pendeta yang lebih dikenal dengan nama Thomas Bangun.

"Segala kesombongan saya di dunia karate dan film telah hancur. Dulu Tuhan saya itu karate dan film, sekarang sudah tidak lagi. Semua sudah saya tinggalkan dan saya hidup bahagia tanpa dendam. Sekarang yang ada hanya kasih," tandasnya.


(bar/hkm)

Hide Ads