
Saat menapaki langkahnya di layar perak, Hannah Al Rashid tentunya melalui proses casting terlebih dahulu. Namun bintang film 'Jailangkung 2' itu menceritakan pengalaman casting yang menurutnya tidak sesuai dengan esensi seorang aktris ketika berakting.
Baca juga: Tonton Video Wawancara Hannah Al Rashid soal Film yang Melesatkan Namanya
Belum lama ini detikHOT berbincang hangat dengan Hannah Al Rashid yang namanya mulai dikenal saat membintangi film 'Modus Anomali' dan 'Comic 8'. Ia pun dengan lantang dan ceplas-ceplos menceritakan pengalaman dirinya saat menjalani proses casting di berbagai rumah produksi di Tanah Air.
![]() |
"Mungkin banyak casting yang negatif ya," paparnya terbahak.
"Karena gue lihat banyak casting director di sini tidak mementingkan akting tapi mementingkan loe bisa hafal skrip atau nggak? Jadi kaya lo dikasih sesuatu lo disuruh hafal," tambahnya seru.
Hannah Al Rashid yang lahir dan besar di London, Inggris saat itu memang kemampuan berbahasa Indonesia belum fasih seperti sekarang ini. Ditambah kala itu menghafal skrip merupakan hal yang sering ia temukan saat menjalani castingsebuah judul film.
"Apa lagi di awal karier gue pengucapan bahasa Indonesia gue tidak dan belum fasih banget jadi ketika harus menghafal susah banget sedangkan yang gue tangkep dari temen gue yang teater di Inggris lo kalaupun casting pun masih bisa baca tapi lo akting, di sini loe malah harus lihat kamera terus lu kaya stress harus hafal dialog plek ketiplek seperti itu," jelasnya lagi.
"Dan akting loe nggak ada sama sekali pas proses casting seperti itu gue juga kaya gue nggak di nilai dari akting gue, gue cuma di nilai skill gue untuk menghafal skrip dan banyak casting director seperti itu tapi gue sempat bertemu salah satu casting director namanya bang Sakti untuk satu film yang dia yang satu satunya nggak dia itu satu satunya yang nggak cuma 'nih lo harus hafalin nanti lo dipanggil'," urainya kembali.
"Tapi dia kaya duduk dan baca sama sama dia nanya 'menurut kamu karakter ini seperti apa?', ini menjelaskan konteksnya jadi kita itu sebagai seorang aktris menerima banyak sekali informasi yang bisa kita ciptakan sesuatu baru kita bisa casting dengan bagus gitu dan jarang loh ada casting director justru seperti dia di sini," jelasnya lagi.
Hannah yang sudah banyak membintangi film layar lebar, ia pun sangat menyayangkan dengan strategi beberapa rumah produksi saat menggarap sebuah film. Baginya mengukur kesuksesan sebuah film bukan dilihat dari berapa banyak pengikut di akun media sosial si aktris maupun aktor.
![]() |
"Apa lagi sekarang di dunia dengan zaman digital ini popularitas lo dan komersial factor loe hanya di nilai dari followers atau apa ya menurut gue kasus seperti makin proses casting kayanya makin dianggap nggak makin penting siapa aja yang lagi naik daun bisa diambil bisa dijadiin pemeran tanpa casting tanpa pelatihan yang benar tanpa melewati proses yang benar," imbuhnya.
Baca juga: Hannah Al Rashid Melesat Lewat 'Modus Anomali' dan 'Comic 8'
"Dan menurut gue nanti akan kelihatan sih kaya marketing strategy yang menurut mereka bagus walaupun udha terbukti loe masukin youtuber atau instagram atau selebgram di film loe terbukti juga nggak berhasil juga kan? jadi kita harus balik lagi ke esensi storynya sendiri, esensi karakternya itu sendiri kita harus mendapatkan proses yang panjang nggak bisa semuanya serba instant," pungkasnya.
Wardrobed by Ree Indonesia.
Aksesoris by House of Jealouxy.
Make up by Ifan Rivaldi.