Adipati Dolken Kritisi Industri Perfilman Indonesia
Jumat, 27 Apr 2018 18:45 WIB

Adipati Dolken Kritisi Industri Perfilman Indonesia

Foto: Asep Syaifullah
Pembagian slot film-film yang tayang di bioskop cukup menjadi perhatian tersendiri bagi Adipati Dolken khususnya karya sineas Tanah Air.
 

Industri perfilman Indonesia saat ini tengah bergairah dengn rilisnya berbagai genre film. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi Adipati Dolken dengan hadirnya film lokal yang 'seksi' dan juga ditambah kehadiran produk asing.

Baca juga: Adipati Dolken Optimis Penonton Indonesia Bakal Tinggalkan Film Hollywood

Pembagian slot film-film yang tayang di bioskop cukup menjadi perhatian tersendiri bagi Adipati Dolken khususnya karya sineas Tanah Air.

"Sekarang sih akhirnya jadi bunuh-bunuhan ya," bukanya serius.

Adipati Dolken saat pemotretan Celeb of The Month Adipati Dolken saat pemotretan Celeb of The Month Foto: Asep Syaifullah

"Bahkan film Indonesia aja bunuh-bunuhan gitu karena pembagian slot dan segala macam. Kalau buat gue sih kalau harga diturunin sayang sih ya. Akhirnya pekerja seninya juga turun kesejahteraannya kalau di naikin setuju tapi film Indonesia di Indonesia itu yang paling termurah di dunia. Maksudnya kaya kalau loe nonton di Amerika harga tiketnya itu sampai 150 ribu sampai 300 ribu, di India juga sama juga mahal juga dan dia (red: luar negeri) bioskopnya banyak banget kalau di Indonesia untuk harga tiket di turunin jangan deh sayang," tambahnya bijak.

Saat ini memang industri perfilman Tanah Air tengah mencoba untuk melawan dengan tontonan yang datang dari industri asing. Sebut saja produk Hollywood yang begitu dinantikan banyak oleh penonton film di Indonesia. Adipati Dolken pun berpendapat harus ada aturan yang jelas perihal porsi penayangan film lokal dengan asing.

"Kalau bisa, ya itu sih maksudnya gue kalau nggak kenapa dibikin kaya regulasi misalkan kenapa tayangnya harus seminggu sekali? Kenapa nggak seminggu dua kali? Ibaratnya nih kaya gini kita bikin kaya ganjil genap deh coba di awal bulan 1 sampai 3 bagian Hollywood semua deh dibanyakin," jelasnya seru.

Adipati Dolken saat pemotretan Celeb of The Month Adipati Dolken saat pemotretan Celeb of The Month Foto: Asep Syaifullah

"Indonesia-nya itu 1,2,3 cuma di bagian tengah bulan kaya di bulan Ramadan kenapa nggak film Indonesia semua, dan layarnya khusus untuk film Indonesia semua sebenarnya itu kan mindset ya orang Indonesia dateng ke bioskop karena mereka dikasih juga film-film Hollywood, film-film yang bukan datang dari Indonesia jadi orang mau nggak mau tetap nonton," ungkapnya.

Baginya saat ini industri perfilman di Tanah Air masih kalah dengan jadwal penayangan film produksi asing. Dengan gayanya yang santai, Adipati Dolken mencoba mengutarakan regulasi yang jelas untuk porsi penayangan antara film lokal dengan asing.

Baca juga: Adipati Dolken Bicara Bisnis Dan Perkembangan Film Tanah Air

"Coba kalau dibikin seperti itu film Hollywood-nya dikasih di awal, misalkan dalam satu bulan di seminggu awal itu dikasih film Hollywod semua, sisanya film Indonesia. Endingnya film Hollywood lagi atau dibalik gitu bisa lah diatur-atur seperti itu jadi fleksibelitasnya seharusnya ada gitu," pungkasnya bijak.

Make up by Richard Theo.

* * *
Related Articles
Latest Articles