Film-film Indonesia yang Semakin Gemilang

Menjadikan Sumba sebagai latarnya, 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' (2017) garapan sutradara Mouly Surya disebut sebagai pelopor film bergenre satay western. Foto: Marlina the Murderer in Four Acts

'The Seen and Unseen' garapan Kamila Andini bercerita tentang kembar buncing Tantra dan Tantri yang kerap bertemu di antara alam nyata dan tak nyata. Foto: The Seen and Unseen (instagram)

Film 'Turah' karya sutradara Wicaksono Wisnu Legowo yang berlatar di Tegal ini dipenuhi oleh percakapan dalam dialek Jawa ngapak. Menampilkan potret kehidupan yang mempertanyakan apa sebenarnya arti keadilan dan merdeka. Foto: Film Turah (twitter)

Hubungan percintaan remaja digambarkan dengan begitu brutal di film 'Posesif' garapan Edwin. Bukan sekadar film drama remaja. Foto: Adipati Dolken dan Putri Marino dalam Posesif (instagram)

Lewat 'Night Bus' sutradara Emil Heradi memvisualisasikan ketegangan yang terjadi di daerah konfilk. Film ini sukses memborong piala FFI 2017. Foto: Istimewa

Di awal 2018, 'Dilan' garapan Fajar Bustomi menuai sukses. Film ini diadaptasi dari novel karya Pidi Baiq. Foto: adegan syuting film Dilan (Falcon Pictures)

Digarap oleh Anggy Umbara, 'Warkop DKI: Reborn' dianggap sebagai pengobat rindu terhadap trio Dono, Kasino, Indro. Foto: dok Falcon Pictures

Menjadikan Sumba sebagai latarnya, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) garapan sutradara Mouly Surya disebut sebagai pelopor film bergenre satay western. Foto: Marlina the Murderer in Four Acts
The Seen and Unseen garapan Kamila Andini bercerita tentang kembar buncing Tantra dan Tantri yang kerap bertemu di antara alam nyata dan tak nyata. Foto: The Seen and Unseen (instagram)
Film Turah karya sutradara Wicaksono Wisnu Legowo yang berlatar di Tegal ini dipenuhi oleh percakapan dalam dialek Jawa ngapak. Menampilkan potret kehidupan yang mempertanyakan apa sebenarnya arti keadilan dan merdeka. Foto: Film Turah (twitter)
Hubungan percintaan remaja digambarkan dengan begitu brutal di film Posesif garapan Edwin. Bukan sekadar film drama remaja. Foto: Adipati Dolken dan Putri Marino dalam Posesif (instagram)
Lewat Night Bus sutradara Emil Heradi memvisualisasikan ketegangan yang terjadi di daerah konfilk. Film ini sukses memborong piala FFI 2017. Foto: Istimewa
Di awal 2018, Dilan garapan Fajar Bustomi menuai sukses. Film ini diadaptasi dari novel karya Pidi Baiq. Foto: adegan syuting film Dilan (Falcon Pictures)
Digarap oleh Anggy Umbara, Warkop DKI: Reborn dianggap sebagai pengobat rindu terhadap trio Dono, Kasino, Indro. Foto: dok Falcon Pictures