Senyum hangat terlontar dari wajah manis pelantun 'Kau Adalah' itu pada pemandu museum, Erwin Herianto.
Isyana langsung diajak memasuki semacam ruang tamu, ruang utama, sehingga pengunjung akan merasakan suasana asli tempat tinggal sang maestro menghabiskan masa hidupnya.
Museum berlantai dua itu menjadi tempat untuk menyimpan karya dan koleksi-koleksi lukisan maupun barang pribadi peninggalan pria yang lahir di Solo, 27 Januari 1915 itu.
Tak lama kemudian Isyana diajak oleh sang pemandu untuk melihat bagian rumah yang membuat sedikit bulu kuduk berdiri. Yakni, kamar tidur.
Tak hanya itu, Isyana juga diajak untuk melihat barang-barang koleksi pribadi milik Basoeki Abdullah yang ditata dan disimpan dalam lemari kaca.
Di akhir perjalanan mengelilingi museum, Isyana mendapatkan kenang-kenangan berupa lukisan dirinya.