Oscar Diminta Pilih Bintang Film Hispanik

Nugraha - detikHot  ·   Selasa, 06 Feb 2018 12:40 WIB
Foto: Keystone/Hulton Archive/Getty Images Foto: Keystone/Hulton Archive/Getty Images
Jakarta - Di dalam Beverly Hilton, para nominator Academy Awards berkumpul dalam acara makan siang bersama. Mereka bercengkrama satu sama lain lalu berpose bersama.

Tapi pemandangan di luar lokasi itu cukup jauh berbeda. Ada beberapa orang berdemonstrasi membawa spanduk meneriakan kurangnya karakter Hispanik di antara nominator Oscar ke-90.

Seorang aktivis, Brenda Castillo berteriak, "Kami tidak bertanya! Tapi menuntut!" ucapnya dilansir NY Times.
Oscar Dituntut Pilih Bintang Film HispanikFoto: (Getty Images)

Alex Nogales, presiden National Hispanic Media Coalition, sebuah organisasi pengawas yang menggelar demonstrasi tersebut, mengatakan bahwa kemarahannya ditujukan bukan pada akademi, tapi juga pada eksekutif film yang menghadiri acara makan siang Oscar.

Latin membentuk 18 persen populasi di Amerika Serikat. Namun hanya 3 persen karakter yang muncul dalam film selama dekade terakhir.

"Ketika orang memikirkan keragaman, mereka memikirkan warna hitam dan putih. Tidak ada yang memikirkan minoritas lain kecuali jika ditunjukkan," kata Moctesuma Esparza, produser film seperti 'Selena' dan chief executive Maya Cinemas.

Bintang film Hispanik terakhir yang memenangkan Oscar adalah Penelope Cruz. Ia mendapat kehormatan sembilan tahun lalu sebagai pemeran pendukung di 'Vicky Cristina Barcelona'.
Jose FerrerJose Ferrer Foto: Keystone/Hulton Archive/Getty Images

Terakhir kali, Academy Awards memilih nominasi aktor Hispanik tahun 2012, ketika Demian Bichir berperan untuk 'A Better Life'. Lalu, aktris Prancis kelahiran Argentina, Berenice Bejo dinominasikan untuk bermain sebagai penari di 'The Artist'.

Hanya satu pria Hispanik yang pernah memenangkan aktor terbaik Oscar, Jose Ferrer, untuk film 'Cyrano de Bergerac' pada tahun 1951. Tapi tak pernah ada wanita Hispanik yang dinobatkan sebagai aktris terbaik.

Di dalam hotel, presiden Academy, John Bailey, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan keragaman dan mengacu pada gerakan #MeToo melawan pelecehan seksual.

(nu2/nu2)
Back to Top