Pada awal 1990-an, banyak orang yang terjebak dalam spiritualisme sebagai cara berkomunikasi dengan kerabat yang telah meninggal. Orang yang berduka sering mengeluarkan uang yang sangat besar untuk bisa berkomunikasi dengan orang sudah mati. Houndini menyadari, para spiritualis menjadi perantara untuk apa yang sebenarnya mereka lakukan yaitu menipu.
Mereka adalah penipu yang memanfaatkan emosi peka orang-orang yang berduka. Karena ia akrab dengan sulap dan cara-cara memanipulasi penonton sehingga membuat mereka percaya terhadap sesuatu yang tidak mungkin, ia mampu membongkar trik mereka yang amat sering ia lakukan.
Halaman Selanjutnya
Halaman