Di usia 88 tahun, pelukis senior Srihadi Soedarsono menampilkan 44 lukisan bentang alam atau lanskap yang dibuat sejak tahun 2016. Foto: Rachman Haryanto
Sebanyak 37 lukisan adalah karya baru yang dibuat selama 3 tahun belakangan. Foto: Rachman Haryanto/ detikcom
Termasuk lukisan 'Jakarta Megapolitan - Patung Pembebasan Banjir' yang dilukisnya awal tahun 2020. Foto: Rachman Haryanto/ detikcom
Lukisan itu adalah sindiran Srihadi Soedarsono terhadap kondisi banjir Jakarta yang melanda 1 Januari 2020. Patung Pembebasan Irian Barat sengaja digambar lebih kecil. Foto: Rachman Haryanto/ detikcom
Srihadi Soedarsono juga menyukai menggambar pemandangan alam pegunungan. Foto: Rachman Haryanto/ detikcom
Srihadi Soedarsono juga tergelitik untuk melukiskan situasi Papua hari ini. Foto: Rachman Haryanto/ detikcom
Sungai Emas Papua terlihat dalam lukisan berukuran besar ini yang berjudul 'Papua - The Golden River Belongs to Its People'. Foto: Rachman Haryanto/ detikcom
Tiba di ruangan penuh lukisan seri Borobudur, pengunjung diajak merenungi keindahan dari simbol spiritual tersebut. Foto: Rachman Haryanto/ detikcom
Lihat lukisan Borobudur yang ini. Magis bukan? Foto: Rachman Haryanto/ detikcom
Srihadi Soedarsono juga senang bermain dengan warna-warna tak biasa di atas permukaan kanvas. Foto: Rachman Haryanto/ detikcom
Seri lukisan lanskap juga salah satu pendekatan yang dikenal menjadi ciri khas bagi karya-karya Srihadi. Foto: Rachman Haryanto/ detikcom
Pameran tunggal Srihadi Soedarsono berlangsung di Gedung A Galeri Nasional Indonesia hingga 9 April 2020. Foto: Rachman Haryanto/ detikcom