Takjub! Rumah Pengacara Indonesia di Australia Bak Galeri Seni

Pengacara Indonesia yang sukses berkarier di Negeri Kangguru, Konfir Kabo, sudah lama dikenal sebagai kolektor dan patron dari seni Indonesia di Melbourne, Australia. Dan rumah mewah Konfir di Melbourne, yang ditinggalinya bersama istrinya, Monica Lim, bersama dua anak laki-laki mereka pun hadir bak galeri.
Begitu pintu rumah Konfir dibuka, siapapun yang masuk ke dalamnya akan terkagum-kagum dengan berbagai interior yang ada di dalamnya. Penikmat seni kontemporer dimanjakan matanya di rumah pria lulusan dari Monash University dengan double degree Bachelor of Law/Bachelor of Commerce itu.
Karya Maria Indria Sari, seniman kontemporer Indonesia pertama yang karyanya dibeli Konfir Kabo. "Ini tentang ibu dan anak. Saya beli 2011. Detailnya sangat bagus. Di situ ditulis cerita yang diceritakan Maria pada anaknya," ujarnya.
Setelah membeli karya Maria, Konfir tidak bisa berhenti untuk terus memilliki karya-karya seniman kontemporer Indonesia. Pada ruangan utama di rumahnya, terpajang karya-karya seniman kontemporer Indonesia mulai dari Entang Wiharso, FX Harsono, Heri Dono, Patricia Untoro Uji 'Hahan' Handoko Eko Saputro, I Made Suarimba 'Dalbo', Art of Whatever hingga Aditya Novali.
Foto FX Harsono ini terpampang nyata di dinding rumah Kanfir Kabo. Lukisan ini adalah karya sang seniman sendiri, FX Harsono yang berjudul Read the Sign, Read the History 2011.
Pada bagian tengah, Konfir menggantung karya seniman kontemporer Henri Dono. Karya seni Henri Dono yang dimilikinya ini bernama 'Flying in a Cocoon'.
Kanfir pun menyimpan koleksi seniman Entang Wiharso di rumahnya. Lukisan itu ada yang dipasanganya di dinding dan di letakkan di ruang utama rumahnya.
 
Begitu banyaknya koleksi seni kontemporer yang disimpan Konfir, sampai-sampai tidak ada lagi dinding rumah yang bisa dipasangi lukisan di sana. Konfir pun sampai meminta pada seniman Aditya Novali yang karyanya dia beli untuk sedikit melakukan modifikasi. Karya Aditya yang dibeli Konfir adalah the wall series.
Seperti inilah area taman rumah Konfir Kabo yang juga dihiasi karya seniman Indonesia. Sebagian karya seni yang ada di taman ini pernah ditampilkannya dalam pameran Crossing: Beyond Baliseering bersamaan dengan digelarnya Mapping Melbourne 2016.
 
Sampai area kamar mandi rumah Konfir Kabo pun dihiasi dengan karya seni. Konfir mengaku belum akan berhenti untuk terus memiliki karya-karya seni anak bangsa. Suatu hari nanti dia pun memiliki niat mulia untuk berbagai koleksi seni yang dimilikinya itu. "Semuanya akan didonasikan sebagai rekam jejak dari Indonesia," kata ayah dua anak itu.
Pengacara Indonesia yang sukses berkarier di Negeri Kangguru, Konfir Kabo, sudah lama dikenal sebagai kolektor dan patron dari seni Indonesia di Melbourne, Australia. Dan rumah mewah Konfir di Melbourne, yang ditinggalinya bersama istrinya, Monica Lim, bersama dua anak laki-laki mereka pun hadir bak galeri.
Begitu pintu rumah Konfir dibuka, siapapun yang masuk ke dalamnya akan terkagum-kagum dengan berbagai interior yang ada di dalamnya. Penikmat seni kontemporer dimanjakan matanya di rumah pria lulusan dari Monash University dengan double degree Bachelor of Law/Bachelor of Commerce itu.
Karya Maria Indria Sari, seniman kontemporer Indonesia pertama yang karyanya dibeli Konfir Kabo. Ini tentang ibu dan anak. Saya beli 2011. Detailnya sangat bagus. Di situ ditulis cerita yang diceritakan Maria pada anaknya, ujarnya.
Setelah membeli karya Maria, Konfir tidak bisa berhenti untuk terus memilliki karya-karya seniman kontemporer Indonesia. Pada ruangan utama di rumahnya, terpajang karya-karya seniman kontemporer Indonesia mulai dari Entang Wiharso, FX Harsono, Heri Dono, Patricia Untoro Uji Hahan Handoko Eko Saputro, I Made Suarimba Dalbo, Art of Whatever hingga Aditya Novali.
Foto FX Harsono ini terpampang nyata di dinding rumah Kanfir Kabo. Lukisan ini adalah karya sang seniman sendiri, FX Harsono yang berjudul Read the Sign, Read the History 2011.
Pada bagian tengah, Konfir menggantung karya seniman kontemporer Henri Dono. Karya seni Henri Dono yang dimilikinya ini bernama Flying in a Cocoon.
Kanfir pun menyimpan koleksi seniman Entang Wiharso di rumahnya. Lukisan itu ada yang dipasanganya di dinding dan di letakkan di ruang utama rumahnya. 
Begitu banyaknya koleksi seni kontemporer yang disimpan Konfir, sampai-sampai tidak ada lagi dinding rumah yang bisa dipasangi lukisan di sana. Konfir pun sampai meminta pada seniman Aditya Novali yang karyanya dia beli untuk sedikit melakukan modifikasi. Karya Aditya yang dibeli Konfir adalah the wall series.
Seperti inilah area taman rumah Konfir Kabo yang juga dihiasi karya seniman Indonesia. Sebagian karya seni yang ada di taman ini pernah ditampilkannya dalam pameran Crossing: Beyond Baliseering bersamaan dengan digelarnya Mapping Melbourne 2016. 
Sampai area kamar mandi rumah Konfir Kabo pun dihiasi dengan karya seni. Konfir mengaku belum akan berhenti untuk terus memiliki karya-karya seni anak bangsa. Suatu hari nanti dia pun memiliki niat mulia untuk berbagai koleksi seni yang dimilikinya itu. Semuanya akan didonasikan sebagai rekam jejak dari Indonesia, kata ayah dua anak itu.