Mengintip Sampah Citarum hingga 'Sujud' di Pameran Tisna Sanjaya

Perupa Tisna Sanjaya yang juga dikenal sebagai aktivis kerap menyentil persoalan lingkungan, sosial politik, dan agama di karya-karyanya. Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Pameran tunggal Tisna diberi judul 'Potret Diri Sebagai Kaum Munafik'. Karya dengan judul serupa pernah digelar secara live saat pembukaan Museum MACAN Jakarta. Foto: Tia Agnes/detikHOT

Di bagian depan Gedung A, ada sampah-sampah yang diambilnya dari Sungai Citarum.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Karya seni instalasi 'Potret Diri Sebagai Kaum Munafik' ditampilkan lagi di Galeri Nasional Indonesia. Foto: Tia Agnes/ detikHOT

'Bilal' terdiri dari kata-kata yang menyentil antara agama, tradisi, dan seni.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Di ruang utama, ada 99 plat tembaga dan 33 cetakan etsa yang berjudul 'Sujud'.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Angka '99' diibaratkan Tisna Sanjaya sebagai Asmahul Husna. Instalasinya pun seperti menghadap ke Ka'bah.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Pengunjung berdiri di depan lukisan di atas kanvas yang terbuat dari arang.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Patung self potrait ini menyindir pendakwah yang seharusnya juga membicarakan mengenai lingkungan.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Tisna Sanjaya sedang live performance saat malam pembukaan pada Senin (9/7) lalu.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Pameran tunggal Tisna Sanjaya berlangsung sampai 21 Juli 2018 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Perupa Tisna Sanjaya yang juga dikenal sebagai aktivis kerap menyentil persoalan lingkungan, sosial politik, dan agama di karya-karyanya. Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Pameran tunggal Tisna diberi judul Potret Diri Sebagai Kaum Munafik. Karya dengan judul serupa pernah digelar secara live saat pembukaan Museum MACAN Jakarta. Foto: Tia Agnes/detikHOT
Di bagian depan Gedung A, ada sampah-sampah yang diambilnya dari Sungai Citarum.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Karya seni instalasi Potret Diri Sebagai Kaum Munafik ditampilkan lagi di Galeri Nasional Indonesia. Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Bilal terdiri dari kata-kata yang menyentil antara agama, tradisi, dan seni.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Di ruang utama, ada 99 plat tembaga dan 33 cetakan etsa yang berjudul Sujud.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Angka 99 diibaratkan Tisna Sanjaya sebagai Asmahul Husna. Instalasinya pun seperti menghadap ke Kabah.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Pengunjung berdiri di depan lukisan di atas kanvas yang terbuat dari arang.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Patung self potrait ini menyindir pendakwah yang seharusnya juga membicarakan mengenai lingkungan.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Tisna Sanjaya sedang live performance saat malam pembukaan pada Senin (9/7) lalu.  Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Pameran tunggal Tisna Sanjaya berlangsung sampai 21 Juli 2018 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Foto: Tia Agnes/ detikHOT