Buka-bukaan Fiersa Besari soal Tiga Bukunya

Nama Fiersa Besari awalnya dikenal sebagai musisi indie dari Bandung dan telah merilis tiga album. Foto: Muhammad Ridho

Bermula dari perjalanan delapan bulan ke penjuru Indonesia, Fiersa mulai rajin menuangkan pemikirannya ke dalam tulisan.  Foto: Muhammad Ridho

Buku 'Garis Waktu' terbitan MediaKita pada September 2016 sukses lebih dari 10 ribu eksemplar dicetak.  Foto: Istimewa

Fiersa menceritakan buku 'Konspirasi Alam Semesta' hadir sebagai gabungan dari album dan buku.  Foto: Muhammad Ridho

Hal tersebut untuk mengurangi maraknya isu pembajakan di Indonesia.  Foto: Muhammad Ridho

Buku ketiganya 'Catatan Juang' menjadi spin-off dari 'Konspirasi Alam Semesta' dan mengisahkan tentang Juang seorang jurnalis yang diculik gerakan separatis.  Foto: Muhammad Ridho

Kata-kata yang digoreskan pendiri Komunitas Pecandu Buku itu mampu menghipnotis para penggemar dan pembaca setianya. Foto: Muhammad Ridho

Nama Fiersa Besari kian mengukuhkan namanya sebagai penulis muda yang patut diperhitungkan di industri penerbitan. Foto: Muhammad Ridho

Nama Fiersa Besari awalnya dikenal sebagai musisi indie dari Bandung dan telah merilis tiga album. Foto: Muhammad Ridho
Bermula dari perjalanan delapan bulan ke penjuru Indonesia, Fiersa mulai rajin menuangkan pemikirannya ke dalam tulisan.  Foto: Muhammad Ridho
Buku Garis Waktu terbitan MediaKita pada September 2016 sukses lebih dari 10 ribu eksemplar dicetak.  Foto: Istimewa
Fiersa menceritakan buku Konspirasi Alam Semesta hadir sebagai gabungan dari album dan buku.  Foto: Muhammad Ridho
Hal tersebut untuk mengurangi maraknya isu pembajakan di Indonesia.  Foto: Muhammad Ridho
Buku ketiganya Catatan Juang menjadi spin-off dari Konspirasi Alam Semesta dan mengisahkan tentang Juang seorang jurnalis yang diculik gerakan separatis.  Foto: Muhammad Ridho
Kata-kata yang digoreskan pendiri Komunitas Pecandu Buku itu mampu menghipnotis para penggemar dan pembaca setianya. Foto: Muhammad Ridho
Nama Fiersa Besari kian mengukuhkan namanya sebagai penulis muda yang patut diperhitungkan di industri penerbitan. Foto: Muhammad Ridho