Hampir seluruh hidupnya sampai usia 27 tahun saat ini didedikasikan untuk jet ski. Foto: Pradita Utama
Sangat tidak mengherankan jika Aero, meraih gelar Juara Dunia sebanyak tiga kali, pada 2014, 2016 dan 2019 untuk kategori mahatinggi, Pro Runabout. Dilengkapi dengan juara-juara lainnya di kancah nasional Indonesia, Asia Tenggara, Asia dan Amerika Serikat, termasuk Medali Perak Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia. Foto: Pradita Utama
detikHOT mengunjungi Aero Aswar, Sabtu siang di area Indonesia Jetsport Boating Association (IJBA), Ancol, Jakarta Utara. Foto: Pradita Utama
Itu merupakan kawasan pelatihan, bengkel, tempat komunitas, arena lomba skala nasional dan internasional (Asian Games). Foto: Pradita Utama
Di sana, Aero, bersama adiknya Aqsa Sutan Aswar yang berprofesi dan kehebatan yang sama, mewujudkan mimpi menjadi juara dunia. Foto: Pradita Utama
Aero bercerita ternyata, di awal perjalanan latihannya justru sang ayah, Saiful Sutan Aswar, menerapkan pola pikir yang santai dan bermain-main. Foto: Pradita Utama
Mengendarai jet ski pertama kali pada usia 4 tahun, pembalap kelahiran Desember 1994 ini juara pertama kali di usia 9 tahun. Foto: Pradita Utama
Pada usia 11 tahun, dia melakoni pertandingan internasional perdananya. Foto: Pradita Utama
Pada usia 13 tahun, dia mengalami kecelakaan fatal, patah tulang rusuk sebanyak tiga buah, yang hampir membunuh seluruh mimpinya. Foto: Pradita Utama
Dari perjalanan karirnya yang juga menarik untuk dibahas adalah sebetulnya, nama Aero Aswar tiba-tiba populer sejak persiapan Asian Games 2018 di Indonesia. Foto: Pradita Utama
Label 'atlet tampan' bersanding pada namanya dan sang adik. Kemunculan Aero secara fisik di Indonesia, tepatnya Jakarta memang baru terekspos pada periode tersebut. Foto: Pradita Utama