Sejak kecil Arifin Putra sudah dikenalkan dengan berbagai macam budaya maupun tradisi dari beberapa agama. Bintang film 'The Raid 2 : Berandal' itu menceritakan betapa bersyukur dirinya dapat memahami segala perbedaan sehingga menghormati sesama umat beragama di lingkungan sekitar.
Aktor yang merintis karier beraktingnya sejak tahun 2001 itu mengungkapkan mungkin bagi segelintir generasi muda untuk memahami berbagai macam budaya akan membingungkan. Namun tidak bagi dirinya yang sejak kecil sering mengikuti tradisi-tradisi maupun kebiasaan di perayaan hari besar agama lainnya.
"Buat aku yang menariknya jadi banyak belajar, bikin aku menghormati semua agama dan semua kepercayaan, tentunya aku punya kepercayaan aku sendiri," tuturnya.
"Tapi yang buat aku positif dari situ tentunya, ya kalau sebagai anak muda ya membingungkan, tapi sekarang aku makin reflect on it, aku ngeliat kaya dapat banyak pengalaman yang positif dan banyak pelajaran yang positif, maksudnya kaya dari Islam misalnya belajar untuk saling memaafkan, misalnya dari Katholik di mana kita mencari kebersamaan itu pas Natal dan kita ibaratnya kita dengan tulus memberikan hadiah ke orang lain, gitu," kisahnya tersenyum.
Foto: Dok. Pribadi |
Arifin yang memeluk agama Katholik tentunya memiliki pakem yang diajarkan dari orangtuanya sejak kecil. Yang menarik aktor yang pernah digosipkan memiliki hubungan asmara dengan aktris Tara Basro itu medapatkan pelajaran lain di mana dirinya juga harus menghormati para leluhur yang ia dapatkan dari perayaan hari besar Tiong Hoa, Imlek.
"Terus selain itu dari budaya Cinanya aku juga dapat bahwa kita menghormati leluhur kita, dan sebenarnya ada banyak kemiripannya juga menghormati orangtua, bahwa kita harus menjadi manusia yang baik, jadi aku petik yang positif-positif saja," rincinya.
Besar dari keluarga yang memiliki unsur budaya Tiong Hoa juga membuat Arifin paham istilah-istilah dari suku Tiong Hoa. Ceng Beng atau yang dibaca Qing Ming yang berarti cerah dan cemerlang merupakan acara ziarah adat istiadat orang Tiong Hoa.
Foto: Dok. Pribadi |
"Dan juga ada new year orang yang sudah meninggal. Ada namanya Ceng Beng (dibaca : Qing Ming = cerah cemerlang). Ceng beng itu kita ziarah ke makamnya terus habis itu ceritanya bakar uang tapi bukan uang asli tapi uang mereka, itu yang ceritanya dibakar untuk dikirim ke mereka di dunia akherat, supaya mereka ada uang dan mobil rumah untuk tinggal di dunia akherat," pungkasnya.
Arifin Putra memang tumbuh dari keluarga yang multikultural. Sejak kecil dirinya sudah dikenalkan dengan tradisi-tradisi yang terdapat di hari perayaan umat beragama.