Rabu, 27 Jun 2018 17:42 WIB
Arifin Putra ternyata menyimpan cerita lain ketika ketidakberuntungan tengah melingkari kariernya sebagai seorang aktor. Bintang 'Negeri Van Oranje' itu menceritakan betapa sulit hidupnya yang harus tetap menyicil angsuran rumah bersama sang ibunda, Joyce Sunandar.
Dengan santai dan sedikit diiringi tawa kecil, Arifin Putra menceritakan apa adanya kondisi yang pernah ia alami saat sepi dari tawaran pekerjaan. Sambil mengenang, aktor kelahiran Jerman, 1 Mei 1989 itu belajar bagaimana harus bangkit dari keterpurukan yang menimpanya di tahun 2008 hingga 2010.
"Jadi memang kita harus memberikan, kita harus selalu involve, selalu belajar untuk lebih baik, selalu mikir ke depannya kita bisa ngapain lagi, memperbaiki diri seperti apa lagi itu dari 2008 sampai 2010 itu bener-bener masa-masa lumayan kritis," tuturnya.
 Foto: Asep Syaifullah |
"Ditambah waktu itu gue lagi kredit rumah dan setiap bulan kan harus bayar, terus gue nggak tahu gimana. Gue sama nyokap sangat nekat, kita kredit tiga tahun jadi itu benar-benar bulan-bulan awal sih masih hidup dari simpanan masih aman, tapi lama-lama duit makin tiris," urainya.
Lalu, apa yang dilakukannya? "Akhirnya berdua sama nyokap kita suka beberapa bulan harus patungan tapi akhirnya syukur puji Tuhan kita bisa selesai dalam 3 tahun, bangganya luar biasa itu bisa selesaiin kreditnya dan itu rumah pertama kita dan biasanya sewa, jadi itu kebanggaan luar biasa jadi kita fighting spirit-nya ada. Ini rumah pertama kita jangan sampai disita sama bank," jelasnya.
Dapat menyelesaikan kredit rumah yang ia ambil bersama sang ibunda, bukan berarti dirinya dapat hidup tenang. Pasalnya ketika mendapatkan tawaran untuk bermain sinetron, Arifin kerap merasakan ketakutan ketika sinetron yang ia mainkan tidak memenuhi target.
"Akhirnya jadi, selesai dan 2008 sampai 2010 itu ada beberapa judul sinetron tapi ya kayak ada nggak ada, dikit-dikitlah jadi nggak terlalu banyak, 2010 menjelang 2011 ditawarin satu judul sinetron namanya 'Dewa' kalau nggak salah itu setiap hari itu kita syuting deg-degan, duh nih moga-moga lama ya, moga-moga awet ya, moga-moga lama ya tayangnya. Terus pas tayang deg-degan, oh rating-nya lumayan," kisahnya.
 Foto: Asep Syaifullah |
Alhasil, penayangan sinetron tersebut dari hari ke hari makin bagus. Tapi, Arifin belum berhenti deg-degan. Kenapa? "Deg-degan, ini berapa lama nih tayangnya, setiap hari stres, setiap hari deg-degan, setiap hari nanyain rating-nya berapa, dan setiap hari masih tayang itu bersyukur, setiap hari makasih Tuhan , makasih Tuhan, sampai akhirnya mencapai 50 episode terima kasih Tuhan itu gue nggak percaya loh.
Dan, ternyata episode terus berlanjut hingga ke-100. "Gue terharu banget tuh makanya gue agak berkaca-kaca loh itu sampai gue figura loh karena itu momen kan tuh," ujarnya, kini bisa seraya terbahak ketika menceritakannya kembali sebagai kenangan.
Wardrobe by H&M Indonesia.
Properti : Ducati Scrambler Icon.
Lokasi : Garasi 66 & Yesterday Backyard, Jakarta Selatan.
