Rabu, 27 Jun 2018 17:42 WIB
Arifin Putra sempat mendapatkan kontrak eksklusif ketika masih menekuni pekerjaan sebagai pesinetron. Menurut aktor yang kini fokus di film layar lebar itu, kontrak eksklusif memiliki nilai plus dan minus terhadap kelangsungan karier seorang artis.
"Kepastian, tapi pada saat yang sama kadang-kadang kita nggak bisa ke mana-mana, nah kalau misalnya memang kita lagi bagus banyak kerjaan justru lebih bagus," tuturnya.
Bertahun-tahun lamanya Arifin melakukan syuting demi setiap judul sinetron yang ia bintangi. Sebagai aktor yang haus dengan sebuah pengalaman serta ilmu yang lebih, justru Arifin melihat nilai negatif bagi pelaku sinetron yang mendapatkan kontrak eksklusif.
 Foto: Asep Syaifullah |
"Tapi kadang-kadang kerjaan lagi sedikit karena satu dan lain hal, eksklusif justru jadi seperti hambatan kita nggak bisa ke mana-mana, jadi palingan plus minusnya di situ sih. Tapi memang kalau eksklusif ya kita lebih dijaminlah kalau di sinetron ada judul baru, yang jadi prioritas," kisahnya.
Arifin pun mengenang masa-masa ketika sinetron tayang seminggu sekali, bukan setiap hari alias striping seperti sekarang. "Kalau sekarang dengan stripping satu judul kan bisa lama banget atau bisa pendek banget, kalau dulu kan kalau weekly kan pilihannya banyak kalau di satu judul, bungkus kita bisa dilempar ke judul lain," kenangnya.
 Foto: Asep Syaifullah |
"Kalau di striping agak lebih susah karena biasanya ada satu cerita dan fix dan pemainnya itu-itu aja, mungkin nambah tapi sekali-sekali aja. Kalau pemain tetep lebih susah, terus kita nunggu giliran tayang lebih lama gitu," sambungnya.
Sepanjang kariernya sebagai pesinetron, Arifin Putra mengakui 'Kisah Kasih di Sekolah' menjadi salah satu sinetron yang cukup mendongkrak kariernya pada saat itu. Kini namanya tengah ramai-ramainya menghiasi layar lebar di Tanah Air dengan film-film yang cukup mencetak box office.
Wardrobe by H&M Indonesia.
Properti : Ducati Scrambler Icon.
Lokasi : Garasi 66 & Yesterday Backyard, Jakarta Selatan.
