Biasa Stripping, Arifin Putra Mudah Improvisasi dalam Berakting
Jumat, 20 Jan 2017 16:47 WIB

Biasa Stripping, Arifin Putra Mudah Improvisasi dalam Berakting

Foto: Asep Syaifullah
Syuting kejar tayang sudah sering dialami oleh Arifin Putra ketika masih berkutat di dunia sinetron.
 

Syuting kejar tayang sudah sering dialami oleh Arifin Putra ketika masih berkutat di dunia sinetron. Namun, dalam tahun-tahun belalakangan, ia perlahan meninggalkan layar kaca untuk fokus ke film.

Proses menjadi seorang aktor papan atas seperti saat ini bagi Arifin Putra memanglah bukan jalan yang mudah. Kritikan soal akting pemain sinetron yang beralih ke jalur film cukup pedas dirasakannya. Bintang sinetron kerap dianggap remeh oleh pelaku industri film.

Arifin pun menceritakan bagaimana publik bahkan media awalnya melihat sebelah mata ketika dirinya tampil di film 'Rumah Dara' garapan The Mo Brothers. Berperan sebagai seorang kanibal, awalnya publik tak mengira bahwa Arifin Putra mampu memukau beradu akting dengan Shareefa Danish dan Julie Estelle.

Biasa Stripping, Arifin Putra Mudah Improvisasi dalam BeraktingFoto: Asep Syaifullah


"Awalnya kan The Mo Brothers sudah yakin syuting, pas promosi filmnya mulai mengundang wartawan kan ya. Itu mulai cerita tentang kanibal terus kita ceritanya bunuh-bunuh orang," tuturnya.

"Arifin jadi korbannya ya? Nggak, aku jadi kanibalnya. Yakin memang bisa? Terus ya udah karena gue sudah lihat hasilnya ya yakin-yakin aja. Iya lihat saja hasilnya," lanjutnya mengambarkan situasi percakapan kala itu.

"Jadi sama wartawan pun juga dipandang sebelah mata, terus pas udah tayang baru deh wartawan mulai anggap gue lebih serius, ternyata Arifin bisa juga ya. Pemain sinetron bisa juga ya," sambungnya.

Sempat mencicipin kerasnya syuting dengan kejar tayang justru membuat Arifin Putra lebih prima dalam menjalani proses pembuatan film. Soal improvisasi pemain sinetron menurutnya lebih cepat untuk mengembangkan sebuah akting.

Biasa Stripping, Arifin Putra Mudah Improvisasi dalam BeraktingFoto: Asep Syaifullah

"Justru kalau orang-orang sinetron mungkin teknisnya beda ya, teknis sinetron dan teknis film beda. Tapi kalau misalnya secara kerja kerasnya, kemampuan improvisasinya cepet nangkep, justru sinetron jauh lebih cepat karena kalau stripping kan mau nggak mau harus kerja cepat ya," jelasnya

"Baca skenario harus bisa cepat, improvisasi cepat, adaptasi cepat, harus bisa sadar kamera. Ada tiga kamera, jadi mereka selalu bilang, loe harus begini sedikit, jadi justru lebih susah kalau sinetron kadang-kadang. Kalau film kan kita ada reading, ada persiapan, ngobrol panjang lebar sama sutradara, workshop. Kalau sinetron kan, yuk kita tayang nih, dua jam lagi, yuk cepat syuting," paparnya.


* * *
Related Articles
Latest Articles